Go Green !

Holligreenies

Wasiat Qur'an

“ Dan ingatlah akan nikmat Allah SWT kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah SWT mempersatukan hatimu, kemudian menjadikan kamu karena nikmat Allah SWT orang-orang yang bersaudara. ” (QS. Ali Imran [3]: 103)

Wasiat Ulama

" Sebagaimana aku wasiatkan kalian untuk semangat dalam persatuan dan persaudaraan diantara kalian, dan saling menasehati diantara kalian dengan cara lemah lembut dan halus, dan menjauh dari sebab-sebab perselisihan, perpecahan, dan sebab yang menyebabkan kalian lalai dalam berdakwah dan mengalami kemunduran dalam berdakwah. Semua itu penyebabnya adalah perselisihan yang terjadi diantara kita. Jika muncul permusuhan atau perselisihan, hendaknya kedua belah pihak berusaha untuk menyelesaikannya dengan berbagai jalan dan usaha. " (Nasehat Syaikh Khalid Bin Dhahawi Azh-Zhafiri Hafizhahullah Ta’ala. Juli, 2011)

Qur'an Online

Listen to Quran

Senin, 15 Agustus 2011

Suap Agar Obat Terjual.


Suap Di Kalangan Paramedic Modern Agar Obatnya Terjual

Jumat, Juni 17


Juni 2002, perusahaan obat Pfizer Inc. mengadakan pesta besar di Museum of Modern Art di kota New York. Pesta ini tertutup bagi para wartawan dan pihak perusahaan hanya mengundang para dokter berpengaruh pilihan.

“ Ini adalah hal yang memalukan, boros, dan tak pantas. ” 

Tapi kamera tersembunyi dari tim Primetime menangkap tindakan-tindakan “penyuapan” yang dilakukan oleh perusahaan obat untuk bisa mempengaruhi praktik medis para dokter.

Dari hasil investigasi telah diketahui bahwa Pfizer Inc menghabiskan  6 miliar dollar untuk “mendidik” para dokter dengan cara memberikan banyak hadiah dan liburan wisata mahal yang merupakan praktik umum di komunitas medis.

“Ini adalah hal yang memalukan, boros, dan tak pantas,” ujar Dr. Arnold Relman, seorang professor dari Harvard Medical School dan juga seorang editor ternama di New England Journal of Medicine.

Tapi nampaknya para dokter bergeming dengan undangan istimewa untuk berakhir pekan plus seminar di kota New York, dimana semuanya dibayar oleh Pfizer sebagai promosi obat buatannya yaitu Viagra.

Tawaran Hadiah Seharga $10.000 Bagi Dokter Kota Kecil
Jarang ada dokter yang mau membicarakan kepada publik akan koneksi mereka dengan perusahaan obat, tapi ada satu dokter di bagian kecil kota New York bersedia membicarakannya.

“Ini sangatlah menggoda dan mereka terus menerus menaikkan tawaran. Untuk berkata “tidak” makin lama makin susah,” ungkap Dr. Rudy Mueller. “Saya merasa ini sama saja dengan penyuapan.” 

Merasa muak dengan praktek “penyuapan halus” (memberi banyak hadiah dan liburan wisata menarik) dan melihat seringnya rekan-rekan dokter lainnya tidak memberikan obat yang benar (supaya bisa memberi obat yang dianjurkan oleh perusahaan obat), Mueller setuju untuk membeberkan informasi rahasia kepada Primetime. Ia mengungkapkan praktik atau taktik licik perusahaan obat dalam menjual dan mempromosikan obat-obatan mereka melalui para dokter.

Selama 4 bulan Mueller pernah ditawari berbagai hadiah berharga oleh beberapa perusahaan obat. Dia pernah ditawari hadiah-hadiah seharga 10 ribu dollar, termasuk hadiah liburan mahal ke sebuah resort di Florida, makan malam di berbagai kapal layar, tiket-tiket permainan hockey, liburan bermain ski bersama keluarga, makan mewah steak Omaha, gratis sehari menikmati pelayanan spa dan set komputer gratis. Ini semua ditawarkan kepada Mueller yang hanya seorang dokter di bagian kecil kota New York!

“Ini semua dapat mempengaruhi perilaku Anda dalam memberikan resep. Anda hanya sebagian kecil dari korbannya,” ungkap Mueller, dimana ia mengaku pernah ditawari uang tunai 2 ribu dollar untuk meresepkan kepada 4 pasien obat kolesterol terbaru.

Perusahaan menyebutnya sebagai uji klinis, tapi Mueller menyebutnya sebagai  “hadiah”.“Saya belum pernah ditawarkan uang sebelumnya,” ungkapnya. “Saya tidak mengingatnya lagi mungkin 10 atau 15 tahun yang lalu.”

Walaupun Mueller biasanya menolak tiap penawaran dari perusahaan obat, namun suatu kali ia bersedia menghadiri undangan makan malam, dengan memakai penyadap dari Primetime. Dalam undangan tersebut ternyata para dokter tidak hanya dijamu saja, tapi juga dibayar 150 dollar untuk sekedar menghadiri suatu seminar mengenai perawatan asma terbaru bagi anak-anak.

Perusahaan menyebutnya “honorarium”, tapi Mueller memandangnya berbeda. “Lagi-lagi ini merupakan penyuapan,” ungkapnya. “Ini adalah marketing yang sangat efektif.”. Hadiah yang ditawarkan kepada para dokter sangat bervariasi nilainya, mulai dari buket di Hari Ibu sampai dengan liburan wisata mewah untuk dokter yang bersedia mendengar seminar tentang obat osteoporosis baru.

Tidak Bisa Disamakan dengan Bisnis Lainnya

Tawaran hadiah dibagi-bagikan oleh “sepasukan” perwakilan perusahaan obat, dimana mereka disebut sebagai “detail men and women”, dan jumlah mereka di tahun 2002 adalah 82.000 orang di seluruh dunia.

Adalah tugas para wakil inilah untuk bisa dekat dan akrab dengan para dokter, mengawasi para dokter yang menerima hadiah, dan kemudian menentukan obat manakah yang harus diresepkan oleh para dokter tersebut.

Dr. Arnold Relman berpendapat, “Siapapun yang ada dalam posisi ini pasti setuju bahwa hadiah-hadiah tersebut, yaitu $60, $100, $40 dan lainnya, akan mempengaruhi perilaku Anda  mengenai perusahaan obat yang memberi hadiah dan juga mempengaruhi resep yang Anda tulis.”
Bahkan dalam pertemuan tahunan komunitas medis paling terkemuka, the American College of Physicians, perusahaan obat besar memberikan hadiah pijat gratis, makanan enak-enak, foto gratis, hadiah Walkman, hadiah bola basket, dan juga hadiah alat pemadam kebakaran.

Banyak dari para dokter berpendapat bahwa ini tidaklah beda dengan konvensi dan bisnis lainnya, serta tidak mempengaruhi penilaian medis mereka.

Tapi Dr. William Hall, presiden dari  American College of Physicians yang baru, tidak sependapat dengan mereka dan mengatakan bahwa apapun yang lebih dari sebuah bullpen atau mug akan dapat mempengaruhi Anda. 

Saat ini, komunitas Hall menerima 2 juta dollar dari beberapa perusahaan obat besar supaya mereka bisa mendapat tempat di konvensi tahunan the American College of Physicians. Hal ini merupakan salah satu contoh akan bagaimana perusahaan obat besar menghabiskan miliaran dollar untuk bisa mempengaruhi para dokter di Amerika.

Meralat Isi Sumpah Dokter

Perusahaan obat tidaklah bodoh menghabiskan banyak uang kepada para dokter jikalau tidak ada keuntungan balik yang didapat. Ini semua merupakan investasi besar!

“Kesalahan mendasar dalam sistem kesehatan kita saat ini adalah kita menganggap hal ini sama saja dengan bisnis lainnya. Tentu saja ini tidak sama dengan bisnis lain. Para pasien, yaitu mereka yang sakit dan khawatir dengan kondisinya, tidaklah sama dengan para pelanggan dalam bisnis lain,” ujar Relman.

“Para dokter seharusnya tidak terkorupsi. Itu adalah bagian dari Sumpah Dokter yang sakral. Mereka telah terkorupsi dan dibelokkan oleh praktik bisnis ini.”
Nicholas Regush, dalam Red Flags Weekly edisi 4 March 2002, berpendapat bahwa solusi dari permasalahan ini adalah dengan cara meralat isi Sumpah Dokter seperti di bawah ini:

1. Dalam situasi apapun seorang dokter tidak akan memiliki perjanjian dengan perusahaan obat yang akan dapat mempengaruhi perawatan potensial.

2. Dalam situasi apapun seorang dokter tidak akan menerima pemberian dalam bentuk apapun dari suatu korporasi, termasuk barang-barang untuk kantor medis.

Nah, kira2 siapa yg disalahkan. Bukan mereka yang salah, tetapi nafsu mereka dengan bisnis dan keuntungan, mereka juga di bodohi dengan iming2 yg luar biasa oleh kelompok Freemason dan Illuminati yg ingin merusak ummat manusia khususnya islam.

Mereka hanya menawarkan dan anda yg beli obatnya, berarti andalah yg menetukan sesuatu yg masuk ketubuh Anda.  yg terpenting anda yg salah krn ga mau tau dan tetap aja mengkonsumsi produk mereka.

Saran saya tetaplah ke dokter utk konsultasi dan tanyakan Herba untuk penyakit yg Anda alami. Hati2 lah....

Ingat, apa yg Anda makan akan membentuk karakter Anda. Seberapa buruk makanan tsbt segitu pula dirusaknya karakter..

CP Admin


Link Referensi:

http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2002/03/23/drug-companies-part-five.aspx

http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2002/03/23/hypocrisy.aspx

Diposkan oleh

RUMAH BEKAM HERBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.