Go Green !

Holligreenies

Wasiat Qur'an

“ Dan ingatlah akan nikmat Allah SWT kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah SWT mempersatukan hatimu, kemudian menjadikan kamu karena nikmat Allah SWT orang-orang yang bersaudara. ” (QS. Ali Imran [3]: 103)

Wasiat Ulama

" Sebagaimana aku wasiatkan kalian untuk semangat dalam persatuan dan persaudaraan diantara kalian, dan saling menasehati diantara kalian dengan cara lemah lembut dan halus, dan menjauh dari sebab-sebab perselisihan, perpecahan, dan sebab yang menyebabkan kalian lalai dalam berdakwah dan mengalami kemunduran dalam berdakwah. Semua itu penyebabnya adalah perselisihan yang terjadi diantara kita. Jika muncul permusuhan atau perselisihan, hendaknya kedua belah pihak berusaha untuk menyelesaikannya dengan berbagai jalan dan usaha. " (Nasehat Syaikh Khalid Bin Dhahawi Azh-Zhafiri Hafizhahullah Ta’ala. Juli, 2011)

Qur'an Online

Listen to Quran

Minggu, 21 Agustus 2011

Penetapan Iedul Fitri 1432 H Menurut Muhammadiyah.

Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 30 Agustus 2011


Tribun Timur - Jumat, 19 Agustus 2011 22:31 WITA


MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriayah jatuh pada 30 Agustus mendatang yang juga merupakan hari raya Idul fitri. Itu berarti pada puasa tahun ini hanya dilaksanakan selama 29 hari. Penetapan 1 Syawal tersebut sesuai dengan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ijtimak menjelang Syawal 1432 hijriyah pada hari Senin terjadi pada Senin Wage 29 Sgustus Masehi pukul 10:05:16 WIB. "1 Syawal menurut data astronomi posisi Yogyakarta adalah +01 derajat 49' 57" (hilal sudah wujud). Kemudian posisi Makassar 1 derajat 30 menit lebih. Jakarta 1 derajat 45 menit. Selain itu seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam hilal sudah beberapa di atas ufuk," ujar Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof Dr Ambo Asse MAg pada jumpa persnya tentang penetapan 1 Syawal di Gedung Rektorat Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Jumat (19/8/2011).

Warga Muhammadiyah Dihimbau Bepegang Hisab Majelis Tarjih


Yogyakarta- Kemungkinan besar adanya perbedaan penentapan tanggal 1 Syawwal 1432 Hijriyah, seluruh warga Muhammadiyah dihimbau untuk tetap berpegang pada hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Syawwal 1432 H, akan jatuh pada 30 Agustus 2011. Perbedaan metode yang diterapkan memungkinkan perbedaan penetapan yang akan dilakukan pemerintah, yang diperkirakan akan menetapkan pada tanggal 31 Agustus 2011.

Demikian disampaikan wakil ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Oman Faturrahman, dalam konferensi pers penetapan awal Ramadhan, Syawwal, dan Dzulhijjah tahun 1432 Hijriyah yang diadakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di gedung PP Muhammadiyah Jl. Cik Di Tiro no.23 Yogyakarta, Kamis, (14/07/2011).

Dalam kenferensi pers tersebut, Oman Fatuttahman didampingi oleh ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas yang menyampaikan Maklumat mengenai penetapan awal bulan Ramadhan, Syawwal, dan Dzulhijjah, serta himbauan selama datangnya Ramadhan bagi warga Muhammadiyah dan umat Islam pada umumnya.

Mengenai kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawwal 1432H, Oman mengungkapkan, selama pemerintah menggunakan Imkanu Rukyat dengan mensyaratkan 2 derajat, maka perbedaan pasti akan terjadi. "Selama ini Muhammadiyah menggunakan metode Wujudul Hilal yang berarti berapapun derajatnya, apabila hilal telah wujud, maka dipastikan esoknya merupakan awal bulan," jelasnya.

Lebih lanjut menurut Oman, metode melihat langsung atau rukyat akan sangat susah dilaksanakan apabila ketinggian hilal masih dibawah 5 derajat, padahal pada waktu 1 syawwal 1432 H nanti, ketinggian hilal masih diposisi 1 derajat. "Selama ini ahli astronomi dunia masih menyangsikan kemampuan manusia dalam melihat hilal diposisi kurang dari 5 derajat, rekor melihat hilal sampai saat ini adalah di angka 5 derajat," ungkapnya.

Sebelumnya pada penetapan 1 Ramadan lalu masih seragam dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI yang menggunakan metode Rukyah. Ketua PWM Sulsel Drs KH Muh Alwi Uddin MAg berharap pada penetapan 1 Syawal ini tidak ada perbedaan keputusan.
 

"Kita berharap tidak ada perbedaan atara 1 Ramadan dan 1 Syawal. Kalau memang berbeda tidak usah dipertentangkan biarkan masyarakat memilih. Masyarakat dibina secara cerdas dan dibina masyarakatnya," tambah Alwi yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut didampingi dengan Sekretaris PWM Sulsel Drs H Mawardi Pewangi MPd I.

Mengenai kemungkinan adanya perbedaan penetapan tanggal Syawal dan Zulhijjah antara yang ditetapkan oleh Muhammadiyah dengan pihak lain, maka warga Muhammadiyah dihimbau untuk berpegang teguh kepada hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kemudian menyelenggarakan salat Idulfitri di tempat yang telah terbiasa digunakan atau tempat-tempat lain yang dipandang representatif dengan pemberitahuan kepada isntansi pemerintah setempat yang berweanang. Beberapa tempat di Makassar yang sering digunakan salat Id bagi warga Muhammadiyah di antaranya di Kampus Unismuh Jl Sultan Alauddin, Pusat Dakwah Muhammadiyah Jl Perintis Kemerdekaan, Lapangan Awwalul Islam, dekat tol.

Warga Muhammadiyah juga dihimbau untuk mempersiapkan dengan baik pelaksanaan salat Id. "Artinya tidak melakukan aksi yag tidak melakukan tanggapan lain yang berbeda masa lebarannya," tambah Mawardi Pewangi.

Muh Alwi menanmbahkan perbedaan penetapan 1 Syawal sudah biasa itu tidka perlu dibertentangan apalagi dipertentangkan. "Ini pembelajaran pada masyarakat untuk memilih sesuatu yang dianggapnya benar. Karena itu dapat memahami, menghargai, dan menghormati adanya perbedaan tersebut serta menjunjung tinggi keutuhan, kemaslahatan, ukhuwah, dan toleransi sesuai dengan keyakinan masing-masing, disertai kearifan dan kedewasaan serta nilai ibadah itu sendiri," tambahnya.

Idul Adha

Selain menetapkan 1 Syawal 1432 Hijriyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menetapkan jadwal Iduladha 10 Zulhijjah 1432 yang jatuh pada 6 November mendatang. Ijtimak menjelang Zulhijjag 1432 hijriayah terjadi pada Kamis 27 Oktober pukul 02:57:10 WIB sedangkan tinggi hilal pada saat matahari terbenam di Yogyakarta adalah +06 derajat 28' 53 " hilal sudah wujud dan diseluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk.

1 Zulhijjah 1432 Hijriyah jatuh pada Jumat 28 Oktober dan hari Arafah 9 Zulhijjah jatuh pasa 5 November.
(*/tribun-timur.com)

Penulis : Suryana Anas
Editor : Muh. Irham

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.