Go Green !

Holligreenies

Wasiat Qur'an

“ Dan ingatlah akan nikmat Allah SWT kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah SWT mempersatukan hatimu, kemudian menjadikan kamu karena nikmat Allah SWT orang-orang yang bersaudara. ” (QS. Ali Imran [3]: 103)

Wasiat Ulama

" Sebagaimana aku wasiatkan kalian untuk semangat dalam persatuan dan persaudaraan diantara kalian, dan saling menasehati diantara kalian dengan cara lemah lembut dan halus, dan menjauh dari sebab-sebab perselisihan, perpecahan, dan sebab yang menyebabkan kalian lalai dalam berdakwah dan mengalami kemunduran dalam berdakwah. Semua itu penyebabnya adalah perselisihan yang terjadi diantara kita. Jika muncul permusuhan atau perselisihan, hendaknya kedua belah pihak berusaha untuk menyelesaikannya dengan berbagai jalan dan usaha. " (Nasehat Syaikh Khalid Bin Dhahawi Azh-Zhafiri Hafizhahullah Ta’ala. Juli, 2011)

Qur'an Online

Listen to Quran

Senin, 15 Agustus 2011

Keajaiban Puasa Dalam Tinjauan Perspektif Medis Modern.

Keajaiban Puasa Dalam Tinjauan Perspektif Medis Modern

Oleh dr. Widodo Judarwanto, Sp.A


Dokter di RS Ibu dan Anak Bunda Jakarta


Puasa saat Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak,karbohidrat dan protein. Pola makan saat puasa yang bersifat rotatif merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang. "


Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan bersifat sementara beberapa hari setelah puasa meningkat pesat melebihi sebelumnya. Ini meredam gejolak seksual kalangan muda. "

Bulan ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu keajaiban dalam kesehatan.

Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim: ”Berpuasalah maka kamu akan sehat.” Dengan berpuasa akan bermanfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisiologis dan biomolekular.

Berbeda dengan starvasi

Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.

Starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.

Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein essensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif & baik

Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah. Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.

Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal & jantung.

Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.

Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.

Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.

Manfaat kesehatan


Kedokteran Islam
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa saat Ramadan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. 


Meskipun terjadi peningkatan serum urea dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.

Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.

Penghentian konsumsi air selama puasa
 sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
 Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar.
Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituitari testikular dan pengaruh kedua testis.

Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.

Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.

Bahkan seorang
 peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa ramadhan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.

Manfaat psikososial

Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.

Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia. Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini.

Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan keajaiban dalam kesehatan manusia.

Penelitian Puasa

Para dokter chiropractic dan kedokteran berafiliasi dengan True North Pusat Pendidikan Kesehatan telah melakukan penelitian ilmiah yang berkelanjutan yang melibatkan penggunaan puasa dan kesehatan mempromosikan program diet dan gaya hidup dalam perawatan kondisi klinis banyak termasuk Tekanan Darah Tinggi dan Diabetes.

Pada bulan Juni 2001, 12 tahun penelitian kami, diselesaikan dalam hubungannya dengan rekan-rekan kami di Cornell University, diterbitkan dalam Jurnal ilmiah peer-review dan diindeks, Therapeutics manipulatif dan Fisiologis. Makalah ini, berjudul medis salah satunya Puasa dengan air dalam Pengobatan Hipertensi, rinci hasil yang luar biasa kita dalam pengobatan 174 peserta program berturut-turut menyajikan dengan tekanan darah tinggi. Bacalah studi tentang Puasa sebagai Pengobatan Hipertensi .

Studi kami menunjukkan efektivitas yang luar biasa hanya berpuasa 
dengan air dalam pengobatan penyebab kontribusi utama morbiditas dan kematian di negara-negara industri. Studi kedua mengevaluasi efektivitas puasa dalam pengobatan tekanan darah tinggi batas diterima untuk publikasi dan muncul dalam edisi Oktober 2002 Journal of Alternative Medicine dan Pelengkap. Bacalah studi tentang Puasa sebagai Pengobatan Hipertensi Borderline .

Berdasarkan keberhasilan yang luar biasa ditunjukkan dalam studi ini, program True North Pendidikan Kesehatan Pusat, termasuk puasa, telah dimasukkan sebagai manfaat sepenuhnya ditutupi oleh serikat buruh utama (International Union of Engineers Operasi). Kami sedang melakukan studi prospektif untuk mengevaluasi klinis dan biaya hasil perawatan medis yang dihasilkan dari penggunaan puasa oleh orang-orang dengan diabetes dan tekanan darah tinggi.

Puasa Secara Teratur Untuk Meningkatkan Kesehatan

WASHINGTON (AP) - Manfaat kesehatan dari penurunan tajam kalori dapat terjadi setelah berpuasa periodik, bahkan jika puasa tidak mengakibatkan kurang makan secara keseluruhan, sebuah laporan baru menunjukkan.

Para ilmuwan sekarang sedang merencanakan studi untuk melihat apakah puasa, yang tampaknya menguntungkan tikus, juga akan baik bagi orang-orang juga.

Manfaat mulai dari kehidupan lama untuk stres kurang dan sensitivitas yang lebih besar terhadap insulin telah dilaporkan dalam studi terbaru dari pengurangan berat dalam diet.

Tapi tikus yang diberi makan hanya setiap hari, namun diizinkan ngarai diri pada hari-hari mereka makan, memiliki manfaat kesehatan yang sama dengan yang pada diet dikurangi dengan 40 persen dari asupan makanan normal, tim laporan peneliti dalam edisi online Selasa dari Prosiding National Academy of Sciences.

Sedangkan penyebab peningkatan kesehatan dari mengurangi diet tidak sepenuhnya dipahami, banyak peneliti berasumsi bahwa ada keterlibatan penurunan jangka panjang dalam kalori.

Studi baru oleh Mark Mattson dan rekan-rekannya di National Institute on Aging manfaat yang sama ditemukan, namun, untuk tikus yang hanya makan setiap hari, bahkan jika mereka tidak memotong total kalori, karena mereka makan dua kali lebih banyak pada hari-hari mereka tidak puasa.

Mattson mengatakan studi sedang direncanakan untuk menguji pengaruh puasa pada orang-orang. Rencananya adalah untuk membandingkan kesehatan sekelompok orang yang normal makan tiga kali sehari dengan kelompok serupa, makan makanan yang sama dan jumlah makanan, tetapi mengkonsumsi dalam waktu empat jam dan kemudian berpuasa selama 20 jam sebelum makan lagi.

Makan berlebihan adalah masalah besar sekarang di negeri ini Ini sangat mengganggu hingga banyak anak-anak kelebihan berat badan.. Masih belum jelas cara terbaik untuk entah bagaimana membuat orang makan lebih sedikit," kata Mattson.

"Salah satu kemungkinan adalah melewatkan makan sehari, Studi kami menunjukkan bahwa melewatkan makan tidak buruk bagi Anda.."

Dr Carol Braunschweig dari University of Illinois di Chicago, yang bukan bagian dari tim studi, mengatakan ia tertarik dengan saran bahwa perubahan drastis dalam pola makan mungkin memiliki manfaat.

" Dengan epidemi saat obesitas dan aktivitas fisik yang dihadapi hari ini AS, identifikasi pola makan yang bermanfaat yang bisa menangani beberapa efek tak diinginkan dari kelebihan berat badan akan menjadi penemuan yang sangat signifikan," katanya.

Mattson mengatakan studi sebelumnya menemukan bahwa tikus yang berpuasa setiap hari telah memperpanjang masa hidup lebih lama dibandingkan tikus lainnya. Percobaan baru menemukan tikus juga tidak lebih baik dalam faktor yang terlibat dalam kerusakan diabetes dan saraf di otak yang mirip dengan penyakit Alzheimer, katanya.

"Kami pikir apa yang terjadi adalah tanpa makanan ringan membebankan stres pada sel, dan sel merespons dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi stres lebih parah," kata Mattson. "Ini semacam analog dengan efek fisik dari latihan pada sel otot."

Dia mengatakan para peneliti berpikir stres ini terjadi di seluruh tubuh, yang mungkin menjadi alasan puasa tampaknya meningkatkan rentang hidup dan binatang menjadi lebih resisten terhadap penyakit penuaan.

Tikus-tikus tidak puasa yang diberikan diet makanan kurang dari 40 persen asupan makanan normal kehilangan hampir setengah berat badan mereka (49 persen) dalam percobaan, sedangkan tikus puasa beratnya hanya berkurang sedikit dibandingkan tikus tidak puasa.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ahli gizi telah merekomendasikan makan dalam jumlah kecil lebih sering, tapi studi ini tidak berurusan dengan jenis pola makan.

Dalam laporan baru, para peneliti mengatakan, kedua tikus puasa dan mereka pada diet terbatas memiliki konsentrasi gula darah dan insulin yang secara signifikan lebih rendah dibanding tikus diizinkan untuk makan kapanpun mereka inginkan. Memang, tingkat insulin pada tikus puasa bahkan sedikit lebih rendah daripada yang berdiet.

Pada akhir percobaan ketiga kelompok tikus disuntik dengan racun yang merusak sel di bagian otak yang disebut hippocampus. Kerusakan sel ada yang terlibat dalam penyebab Alzheimer pada manusia.

Ketika otak tikus yang kemudian dianalisa para ilmuwan menemukan bahwa 
otak tikus puasa lebih tahan terhadap kerusakan oleh toksin dari otak tikus baik diet atau mereka makan secara normal.

Referensi Link


http://www.healthpromoting.com/Artic...es/fasting.pdf


Dokter Widodo Judarwanto SpA,
Children Allergy clinic dan Picky Eaters Clinic Jakarta. Phone 5703646   0817171764 – 70081995.
KORAN INDONESIA SEHAT Yudhasmara Publisher
Jl Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat
Phone : (021) 70081995 – 5703646


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.